Anabul salah satu nama lain untuk hewan berbulu yang dipelihara oleh kita. Namun pentingnya ketika darurat kita bisa memberi pertolongan pertama sebelum kita membawa ke dokter hewan. Untuk artikel sebelumnya bisa dilihat disini.

Pertolongan pada Muntah dan Diare

Muntah dan diare adalah masalah umum yang dapat dialami oleh anabul (anak bulu), baik kucing maupun anjing. Kedua kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, makanan yang tidak cocok, stres, atau penyakit tertentu. Meskipun seringkali tidak berbahaya, muntah dan diare yang berlangsung lama dapat menyebabkan dehidrasi dan memerlukan perhatian medis. Berikut adalah panduan lengkap untuk memberikan pertolongan pertama pada anabul yang mengalami muntah dan diare.

Kenali Penyebab dan Gejala

Mengetahui penyebab muntah dan diare dapat membantu menentukan tindakan yang tepat. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Makanan Tidak Sesuai: Anabul mungkin mengonsumsi makanan yang tidak cocok atau basi.
  • Infeksi: Virus, bakteri, atau parasit dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Alergi atau Intoleransi Makanan: Beberapa anabul mungkin alergi terhadap bahan makanan tertentu.
  • Stres: Perubahan lingkungan atau rutinitas bisa memicu muntah dan diare.
  • Penyakit: Penyakit seperti pankreatitis, penyakit hati, atau ginjal dapat menyebabkan muntah dan diare.

Isolasi dan Observasi

Jika anabul mengalami muntah atau diare, langkah pertama adalah mengisolasi mereka dari hewan peliharaan lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit jika penyebabnya menular. Letakkan anabul di tempat yang tenang dan nyaman, dan awasi kondisi mereka dengan cermat.

Puasa Sementara

Untuk memberi waktu pada sistem pencernaan anabul pulih, hindari memberikan makanan selama 12-24 jam. Namun, pastikan anabul tetap mendapatkan air untuk mencegah dehidrasi. Berikan air dalam jumlah kecil tetapi sering. Namun diingatkan kembali lagi awal sebabnya apa. Bisa segera menghubungi dokter atau mendatangi dokter hewan setempat.

Berikan Cairan

Dehidrasi adalah risiko utama pada anabul yang mengalami muntah dan diare. Pastikan anabul memiliki akses ke air bersih dan segar setiap saat. Jika anabul enggan minum, Anda bisa mencoba memberikan cairan menggunakan pipet atau spuit. Hindari memberikan cairan terlalu banyak sekaligus untuk menghindari muntah lebih lanjut.

Pantau Gejala Dehidrasi

Gejala dehidrasi pada anabul meliputi:

  • Mulut dan Gusi Kering: Mulut dan gusi terasa kering atau lengket.
  • Kehilangan Elastisitas Kulit: Tarik kulit di belakang leher anabul; jika kulit tidak kembali ke posisi semula dengan cepat, anabul mungkin mengalami dehidrasi.
  • Lesu: Anabul tampak sangat lemas atau tidak aktif.
  • Mata Cekung: Mata anabul tampak cekung atau lelah.

Berikan Makanan Ringan Setelah Puasa

Setelah periode puasa, mulailah memberikan makanan ringan yang mudah dicerna. Beberapa pilihan yang bisa diberikan meliputi:

  • Ayam Rebus Tanpa Bumbu: Potongan kecil ayam rebus tanpa kulit dan tulang.
  • Makanan Khusus untuk Anabul Sakit: Makanan kaleng atau kering yang diformulasikan khusus untuk anabul dengan gangguan pencernaan.
  • Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering untuk melihat bagaimana anabul merespons. Jika muntah atau diare berlanjut, hentikan pemberian makanan dan konsultasikan dengan dokter hewan.

Hindari Pemberian Makanan atau Obat Sembarangan

Hindari memberikan makanan manusia yang tidak cocok atau obat-obatan tanpa rekomendasi dokter hewan. Beberapa makanan manusia dan obat-obatan dapat memperburuk kondisi anabul atau bahkan berbahaya bagi mereka.

Jaga Kebersihan

Bersihkan area di sekitar anabul secara rutin untuk mencegah penyebaran infeksi. Gunakan disinfektan yang aman untuk hewan peliharaan. Pastikan juga mangkuk makanan dan minuman selalu bersih.

Perhatikan Tanda-tanda Kondisi Memburuk

Jika muntah atau diare berlanjut lebih dari 24-48 jam atau disertai dengan gejala lain seperti:

  • Darah dalam Muntah atau Tinja: Kehadiran darah menunjukkan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
  • Demam: Anabul menunjukkan tanda-tanda demam seperti lesu, nafsu makan berkurang, atau tubuh terasa hangat.
  • Nyeri Perut: Anabul tampak kesakitan atau tidak nyaman saat perut disentuh.
  • Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat.
    Segera hubungi dokter hewan jika melihat tanda-tanda ini.

Pencegahan

Untuk mencegah muntah dan diare di masa depan, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Jaga Kebersihan Makanan dan Air: Pastikan makanan dan air yang diberikan selalu bersih dan segar.
  • Pemberian Makanan yang Sesuai: Berikan makanan yang sesuai dan tidak berubah-ubah secara tiba-tiba. Jika perlu mengubah makanan, lakukan secara bertahap.
  • Pencegahan Parasit: Lakukan pemeriksaan rutin dan berikan obat cacing serta pencegahan kutu sesuai rekomendasi dokter hewan.
  • Hindari Makanan Berbahaya: Jauhkan makanan manusia yang berbahaya seperti cokelat, bawang, dan anggur dari jangkauan anabul.
  • Mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada muntah dan diare adalah bagian penting dari tanggung jawab sebagai pemilik anabul. Dengan tindakan yang cepat dan tepat, Anda dapat membantu anabul Anda pulih lebih cepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Baca Tips Memberikan Pertolongan Pertama Pada Anabul Part 3