Mediahavefun.com, Jakarta – Setelah suksesnya komik H2O: Reborn karya komikus Indonesia asal Bandung, Sweta Kartika. Kini Teater Pesawat Kertas untuk pertama kalinya membawakan komik tersebut kedalam sebuah pementasan yang bertempat di Gedung Kesenian Jakarta dengan judul yang sama “H2O: Reborn Rupaka”. Dalam pementasan ini sang Sutradara Indra Nugraha langsung mengadaptasi dari komik karya Sweta Kartika yang bercerita tentang Penculikan terhadap toko Utama yang bernama Sita oleh Artificial Inteligence (AI) yang bernama Ravana. Ravana merasa bahwa dirinya lah yang paling terhebat tetapi tidak ada yang dapat memperhatikan dirinya karena hanyalah sebuah alat.
Karena hal demikian ditambah munculnya Hans, robot prototype kecil lucu yang telah dimasukan algoritma baru dari prof. Rama. Berkat Prototype tersebut Hans dapat berimprovisasi sendiri sehingga menjadi lebih bersikap layaknya manusia bahkan dapat berteman dengan manusia salah satunya dengan Sita. Akhirnya Ravana berusaha untuk mengakali protokolnya sendiri dan berusaha untuk merebut Algoritma baru tersebut dan akhirnya peperangan tidak dapat dihindari. Apakah Sita berhasil selamat dari penculikan Ravana dan bagaimana hasil dari peperangan yang terjadi, siapakah nantinya yang meninggal. Semua dikemas dalam pementasan H2O: Reborn Rupaka yang dibawakan oleh para pemain Teater Pesawat Kertas dengan kurang lebih melibatkan 30 Orang.
Pementasan yang digarap selama 7 bulan ini berhasil memukai para penonton, sala satunya Mila, merasa tergagum dengan ceritanya dan diluar dari ekspetasinya karena ini adalah tahun pertama mereka. “Tidak ada bayangan bagaimana ceritanya, tokoh-tokohnya bagaimana dan AI dikemasnya tetapi ternyata dikemas dengan sangat hebat” Dimas, Salah satu penonton Teater Pesawat Kertas.
“Pengalam Pertama aku main dalam teater, pastinya sulit juga dan senang soalnya dipercayakan menjadi peran utama” Rachel Florencia, Pemeran utama menjadi Sita. “Teater ini semua menjadi satu berbeda dengan nyanyi dipanggung. Jika di teater semuanya dari acting sampai nyanyi dan kepanggung gelap deg-degan” Sambungnya. Penasaran dengan ceritanya mungkin bisa langsung baca komik aslinya ya dan semoga nanti ada kelanjutan dari cerita ini ataupun teater pesawat kertas mengakat kisah dari komik Indonesia lainnya jadi kita tunggu saja. (MZI)