Mediahavefun.com, Jakarta – Jiyuu Matsuri 2017 yang telah diselenggarakan di kampus A Universitas Negeri Jakarta pada hari sabtu (11/11) selama 2 hari berturut-turu ini mengundang banyak Guest Stars yang hadir dalam acara tersebut, dalam kesempatan ini pula kita bisa ngobrol bareng dengan salah satu Guest Stars, yaitu dengan salah satu band yang sudah cukup lama dan berhasil tampil di berbagai acara di Indonesia maupun mancanegara, siapa dia? Yup, Tokyo Lite.
Yuk ~ lihat perbincangan kita dengan Alexander Bramono dan kawan-kawan dari Tokyo Lite ^^
Media Have Fun (MHF) : Hai, Sejak kapan sih Tokyo Lite berdiri?
Tokyo Lite (TL) : Tokyo terbentuk 2009 itu awal-awal kita cover musik orang, tapi klo dibilang benar-benar muncul itu tahun 2013. Pada tahun 2013 kita mulai aktif dan berdiri sendiri, buat lagu sendiri. Awalnya tahun 2009 kita berlima tapi pada saat tahun 2013 kita menjadi bertiga dan sekarang jadi berlima kembali.
MHF : Kenapa namanya ada mengandung Jepangnya?
TL : Sebenarnya karena nama asyik, tetapi jika ada yang tanya kita nyasar pasar Jepang padahal kita menyasar pasar manapun. Kebetulan kita main diacara-acara jejepangan karena nama kita, padahal lagu kita tidak ada yang bahasa jepang.
MHF : Suka dukanya pada saat kalian berada di Tokyo Lite?
TL : Cukup sulit masyarakat mengetahui grup kita pada tahun 2013 sampai masuk ke spotify, kita lihat play lagu kita sampai beribu-ribu dan Ketika manggung bawa lagu sendiri tetapi tidak ada yang tau lagu yang kita bawakan.
MHF : Tahun 2013 kalian sudah membuat album pertama ada tidak hambatan dalam proses pembuatannya?
TL : Dalam proses pembuatan tidak ada kesulitan karena kita semua sudah terbiasa dalam pembuatan lagu Cuma dalam prosesnya kerjaan sendiri ada hambatan pada saat pembuatan karena semua dilakukan oleh kita sendiri dari rekaman di rumah kurang lebih 2 bulan, paling lama saat keluarnya butuh waktu setahun baru bisa di rilis.


MHF : Ada tidak kegiatan kalian semua selain band di Tokyo Lite?
TL : Kita semua berbagai macam profesi ada yang wirausaha dan kantoran. Seperti roling yang baru keluar dari kerjaannya sekarang berusaha untuk wirausaha, bintang yang wirausaha dan Stevan yang bekerja di kantoran.
MHF : Kalian kan profesinya berbeda-beda dan memiliki kesibukan yang berbeda bagaimana dengan latihan untuk Tokyo Lite?
TL : Itu cukup pusing karena ada beberapa dari kita ada yg kerja dari senin sampai jumat dan ada juga yang free, mungkin kita cari waktu aja paling hari libur. Yang penting sih rutin setiap minggu pasti ada latihan.
MHF : Dari kalian berlima biasanya yang suka telat jika datang latihan siapa?
TL : Klo itu sih semuanya, karena banyak faktor juga misalkan hujan, jika rumahnya 1 komplek sih enak. Di kita rumahnya jauh-jauh ada yg dibogor, bintaro, bekasi. Jadi klo dari kita sih saling pengertian aja jadi jika ada yang tidak bisa banget ya kita ganti jadwal aja.
MHF : Tahun 2013 kalian kan kepilih menjadi kontestan dalam Asia Versus bisa di ceritakan tidak kenapa bisa sampai kepilih?
TL : Sebenarnya itu tidak disengaja ya, waktu itu kita dapat info lagu kita masuk dalam nominasi disuruh kirim. Lalu bulan Mei kita kirim lagu kita trus bulan Juni kita dipanggil untuk datang kesana dan mendapatkan posisi ke-2 . Bulan Desember di tahun yang sama dipanggil lagi kesana dan selalu posisi ke-2.
MHF : Selama kalian manggung pencapain terbesar kalian itu apa?
TL : Main di luar negeri seperti Jepang, dan orang-orang disana yang antusias dan merchant kita habis. Karena kita orang Indonesia dan tidak membawa embel apa-apa, kita main disana tetapi mereka sangat welcome dan senang dengan kita.
MHF : Target yang ingin di capai Tokyo lite itu kayak gimana sih?
TL : Dikenal lebih lagi oleh masyarakat Indonesia dan jika ada kesempatan keluar lagi ingin Konser diluar Indonesia sepert Eropa dan Amerika.
MHF : Sekarang kan jaman cover lagu, bagaima jika lagu kalian yg di cover oleh orang lain?
TL : Kita sendiri sangat senang jika lagu kita di cover, tetapi klo jika di gunakan untuk monetize karena jika melakukan hal tersebut ada jalur-jalurnya sendiri, tetapi kita berharap jangan selalu mengcover lagu, cobalah karya sendiri agar lebih menarik.


MHF : Tokyo Lite sudah dari tahun 2009 sampai sekarang, bagaimana kalian menjaganya agar band kalian tetap kompak dan semakin berkembang?
TL : Untuk menjaga Tokyo Lite sendiri itu sangat sulit, yang awalnya kita berlima, tiba-tiba bertiga dan pernah berdua lalu kembali lagi bertiga dan akhirnya berlima lagi. Semua orang punya visi dan misi yang berbeda, dulu suka bongkar pasang personil karena tidak tepat aja baru sekarang ini mempunyai kesamaan misalkan menulis lagu bareng. Tokyo Lite juga berkembang karena keberuntungan karena banyak kesempatan-kesempatan yang datang, seperti waktu itu salah satu acara yang menghadirkan Do As Infinity, kita manggung sebelum mereka jadi itu salah satu batu loncatan kita bisa dilihat orang banyak. Dulu tahun 2013 Tokyo Lite ingin bubar, tapi malah ke Jepang jadi sayang jika dibubarkan. Jadi berlanjut sampai sekarang.
MHF : Project yang akan segera dikeluarkan dalam waktu dekat ini ada tidak?
TL : Akhir tahun ini kita akan mengeluarkan Video terbaru dari salah satu lagu kita yang lama tahun 2015 dan menjadi top playlist di spotify judulnya Picture. Jadi nantikan saja bulan Desember.
MHF : Kita dengan kalian akan buat Album baru, ada bocoran sedikit tentang Album barunya?
TL : Dalam album nanti kita ingin mencoba sesuatu yang baru, biasanya album-album gitu aja, jadi kita mau bikin split album nanti ada 4 album sekarang ada 1 dulu nanti ada 3 lagu dengan satu nafas atau tema yang sama, jadi nanti ada 4 album jadi ada 4 tema yang berbeda nantinya dan album ini kita akan keluarkan di tahun 2018 nanti.