Mendengar Hayao Miyazaki pasti sudah berfikir dengan karya-karya animasi yang pernah beredar sampai saat ini. Yuk kita merekam kembali apa aja sih karya milik Hayao Miyazaki ini serta sinopsisnya.
Karya Hayao Miyazaki
Castle in the Sky (1986)
“Castle in the Sky” adalah kisah abadi tentang keberanian dan persahabatan, dengan animasi yang menakjubkan dari sutradara Hayao Miyazaki yang memenangkan Academy Award®. Petualangan tinggi ini dimulai ketika Pazu, seorang murid insinyur, melihat seorang gadis muda, Sheeta, melayang turun dari langit, diangkat oleh liontin yang bercahaya.
Film ini mengikuti yatim piatu Sheeta dan Pazu, yang dikejar oleh Muska, tentara, dan sekelompok bajak laut karena kalung kristal Sheeta. Mereka menemukan bahwa kristal tersebut membawa mereka ke Laputa, sebuah kastil mitos yang terbang di langit, dan bergabung dengan bajak laut dalam perjalanan mereka untuk mencapai pulau itu sebelum militer.
Sheeta dan Pazu harus melarikan diri dari bajak laut udara, yang mencari kerajaan langit untuk harta karun legendarisnya, dan tentara, dipimpin oleh agen pemerintah dengan agenda misterius sendiri untuk Laputa. Mereka akhirnya mencari identitas Sheeta di kastil terapung dari peradaban yang hilang.
Film ini berlatar belakang era Victoria yang mungkin telah ada, dipengaruhi oleh visi penulis seperti Jules Verne. Banyak aspek gaya retrofuturistik film ini – terutama mesin terbang – dipengaruhi oleh pendekatan abad kesembilan belas, yang telah memberikan film ini reputasi dalam genre steampunk modern.
My Neighbor Totoro (1988)
“My Neighbor Totoro” adalah film animasi Jepang tahun 1988 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Film ini menceritakan kisah dua saudara perempuan, Satsuki dan Mei, yang pindah ke rumah tua di pedesaan bersama ayah mereka. Mereka bertemu dengan Totoro, penjaga spiritual pohon, yang menjadi tetangga baru mereka.
Dalam petualangan mereka, Satsuki dan Mei berinteraksi dengan berbagai roh hutan yang ramah di Jepang pasca-perang. Mereka menemukan bahwa rumah mereka dihuni oleh susuwatari, roh-rumah kecil berbentuk debu yang bisa dilihat saat berpindah dari tempat yang terang ke tempat yang gelap.
Film ini menggali tema-tema seperti animisme, simbolisme Shinto, lingkungan, dan kegembiraan hidup di pedesaan. Dengan visual yang memukau dan cerita yang menghangatkan hati, “My Neighbor Totoro” telah menjadi ikon budaya dan salah satu karakter paling populer dalam animasi Jepang.
Kiki’s Delivery Service (1989)
“Kiki’s Delivery Service” adalah film animasi Jepang tahun 1989 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Film ini menceritakan kisah Kiki, seorang penyihir muda berusia 13 tahun, yang pindah ke kota baru dan menggunakan kemampuannya terbang untuk mencari nafkah.
Kiki meninggalkan rumah dengan kucing hitamnya, Jiji, dan terbang ke kota pelabuhan Koriko. Di sana, dia bertemu dengan pasangan suami-istri penjual roti yang memberinya tempat tinggal. Kiki kemudian membuka bisnis pengiriman barang dengan sapu terbangnya, yang dia sebut “Layanan Pengiriman Penyihir”.
Film ini menggali tema-tema seperti kemandirian dan ketergantungan di kalangan remaja perempuan Jepang. Dengan visual yang memukau dan cerita yang menghangatkan hati, “Kiki’s Delivery Service” telah menjadi salah satu film animasi paling populer.
Porco Rosso (1992)
“Porco Rosso” adalah film animasi Jepang tahun 1992 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Film ini menceritakan kisah Marco Pagot, seorang pilot Perang Dunia I yang telah kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan dan mendapatkan kutukan yang mengubahnya menjadi babi. Dia sekarang dikenal sebagai Porco Rosso dan menjadi pemburu hadiah udara, menawarkan jasanya dari tempat persembunyian pulau kecil dengan bayaran.
Film ini berlatar belakang di Italia era 1930-an, di mana bajak laut udara, pemburu hadiah, dan penerbang segala jenis menguasai langit. Porco Rosso adalah pilot paling licik dan terampil di antara mereka. Dia sekarang mencari nafkah dengan terbang melakukan pekerjaan kontrak, seperti menyelamatkan mereka yang diculik oleh bajak laut udara.
Princess Mononoke (1997)
“Princess Mononoke” adalah film animasi Jepang tahun 1997 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki1. Film ini berlatar belakang periode Muromachi di Jepang (sekitar 1336 hingga 1573 M), tetapi mencakup elemen fantasi. Film ini menceritakan kisah Ashitaka, seorang pangeran Emishi muda, dan keterlibatannya dalam pertempuran antara dewa (kami) hutan dan manusia yang mengkonsumsi sumber dayanya. Ashitaka terkena kutukan mematikan setelah pertemuan mematikan dengan iblis babi. Untuk menyelamatkan hidupnya, dia harus melakukan perjalanan ke hutan di barat.
Di sana, dia terlibat dalam kampanye sengit yang manusia lakukan terhadap hutan2. Lady Eboshi yang ambisius dan klan setianya menggunakan senjata mereka melawan dewa hutan dan seorang wanita muda yang berani, Princess Mononoke, yang dibesarkan oleh dewa serigala. Ashitaka melihat kebaikan di kedua belah pihak dan mencoba menghentikan banjir darah.
Film ini menangani tema-tema Shinto dan lingkungan. Dengan visual yang memukau dan cerita yang menghangatkan hati, “Princess Mononoke” telah menjadi salah satu film animasi paling populer.
Spirited Away (2001)
“Spirited Away” adalah film animasi Jepang tahun 2001 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki1. Film ini menceritakan kisah Chihiro, seorang gadis berusia 10 tahun, yang memasuki dunia roh saat pindah ke lingkungan baru.
Ketika orang tuanya berubah menjadi babi oleh penyihir Yubaba, Chihiro harus bekerja di pemandian Yubaba untuk mencari cara membebaskan dirinya dan orang tuanya dan kembali ke dunia manusia. Dia bertemu dengan berbagai roh dan makhluk supranatural dalam perjalanannya.
Film ini menggali tema-tema seperti Shinto dan lingkungan. Dengan visual yang memukau dan cerita yang menghangatkan hati, “Spirited Away” telah menjadi salah satu film animasi paling populer.
Howl’s Moving Castle (2004)
Film ini menceritakan kisah cinta antara Sophie, seorang gadis berusia 18 tahun yang dikutuk oleh penyihir menjadi tubuh wanita tua, dan seorang penyihir bernama Howl.
Di bawah kutukan, Sophie berangkat mencari keberuntungannya, yang membawanya ke istana bergerak aneh milik Howl. Di dalam istana, Sophie bertemu dengan iblis api Howl, bernama Karishifâ. Melihat bahwa dia berada di bawah kutukan, iblis tersebut membuat kesepakatan dengan Sophie – jika dia membatalkan kontrak yang dia miliki dengan Howl, maka Karushifâ akan mengangkat kutukan yang Sophie alami.
Ponyo (2008)
“Ponyo” adalah film animasi Jepang tahun 2008. Film ini menceritakan kisah Ponyo, seorang putri ikan mas muda yang ingin menjadi manusia setelah jatuh cinta pada seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Sosuke.
Sosuke, anak seorang pelaut, tinggal di sebuah tebing di pinggir laut bersama ibunya Lisa. Suatu hari yang menentukan, dia menemukan seekor ikan mas cantik terjebak dalam botol di pantai dan setelah menyelamatkannya, menamainya Ponyo. Namun, dia bukan ikan mas biasa. Putri dari seorang penyihir ulung dan dewi laut, Ponyo menggunakan sihir ayahnya untuk mengubah dirinya menjadi seorang gadis muda dan dengan cepat jatuh cinta pada Sosuke, tetapi penggunaan sihir yang begitu kuat menyebabkan ketidakseimbangan berbahaya di dunia.
Saat bulan semakin mendekati bumi dan ayah Ponyo mengirim gelombang-gelombang laut yang perkasa untuk menemukan putrinya, kedua anak itu memulai petualangan seumur hidup untuk menyelamatkan dunia dan memenuhi impian Ponyo untuk menjadi manusia.
The Wind Rises (2013)
“The Wind Rises” adalah film animasi Jepang tahun 2013 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki1. Film ini menceritakan kisah Jiro Horikoshi, seorang anak yang bermimpi menjadi pilot pesawat tempur. Namun, karena penglihatannya buruk, dia memilih untuk menjadi seorang insinyur pesawat terbang.
Jiro bergabung dengan perusahaan rekayasa besar di Jepang pada tahun 1927 dan menjadi salah satu perancang pesawat terbang paling inovatif dan terampil di dunia. Film ini menggambarkan banyak bagian dari hidupnya, termasuk peristiwa-peristiwa sejarah penting seperti Gempa Besar Kanto tahun 1923, Depresi Besar, epidemi tuberkulosis, dan perang Jepang.
Film ini juga menggambarkan hubungan Jiro dengan Nahoko, wanita yang dia cintai, dan pertemanannya dengan rekan kerjanya, Honjo3. Meskipun dia merancang pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero yang digunakan Jepang selama Perang Dunia II, Jiro tetap mencintai estetika, semangat, dan ilmu penerbangan.
Karya Terakhir Hayai Miyazaki “The Boy and the Heron” (2023)
“The Boy and the Heron” adalah film animasi Jepang tahun 2023 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Film ini menceritakan mengnai kisah Mahito Maki, seorang anak berusia 12 tahun, yang menemukan menara terbuka di kota barunya dan memasuki dunia fantastis dengan seekor burung bangau abu-abu yang bisa berbicara.
Setelah ibunya meninggal dalam kebakaran, Mahito dan ayahnya pindah ke pedesaan. Di sana, Mahito berjuang dengan kesedihan atas kematian ibunya, tidak cocok di sekolah, dan hubungan tegang dengan bibinya, Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan burung bangau misterius di perkebunan yang sering mengganggunya.
Burung bangau tersebut mengklaim bahwa ibu Mahito masih hidup dan memberitahunya untuk memasuki menara untuk menyelamatkannya. Dalam perjalanannya, Mahito menemukan sebuah salinan novel “How Do You Live?” dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya ketika dia lebih tua.
Untuk animasi ini karya terakhir bagi Hayao Miyazaki, serta pembagi perasaan selama karirnya.