mediahavefun.com – Masyarakat Betawi sebagai penduduk asli DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik dari Pemerintah maupun pihak swasta. Selama ini bantuan pemeritah terhadap Betawi lebih kepada pelestarian budayanya saja, tetapi belum menyentuh secara khusus aspek ekonomi dan pemanfaatan teknologi dan informasi. Tentu kita tidak boleh hanya mengandalkan bantuan pemerintah semata. Diharapkan bahwa pihak swasta bisa dapat berperan serta. Memahami kondisi tersebut, Betawi B@nkIt yang digawangi oleh David Darmawan mempunyai kepedulian besar terhadap kondisi masyarakat dan UMKM Betawi.

David Darmawan sendiri merupakan salah satu penyelenggara Festival Keriaan Betawi Jatinegara

serta penggagas dan penyelenggara Festival Betawi Muda Bangkit 2017
.

Festival Betawi B@nkIT yang diselenggarakan pada 26 – 28 Januari di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Pesta Kreasi yang merupakan kerjasama dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Jaya (https://www.youtube.com/watch?v=ILFHN50R6iY), serta Bekasi-Betawi Disruptive Festival pada tanggal 23 – 25 Februari 2018 di Gedung Juang 45, Bekasi (https://www.youtube.com/watch?v=nchUcA_cWu8).

David Darmawan juga dikenal sebagai praktisi green fund dengan perusahaannya, PT. Socentix. Dikenal juga sebagai Jawara Hijau, David juga banyak menggagas eco-friendly activities.Kepedulian David Darmawan itu diwujudkan dengan menyelenggarakan Betawi Innovation Fest pada tanggal 9 – 11 Maret 2018 di Apartemen Point8, Daan Mogot.

Beberapa acara digelar pada perhelatan kali ini, seperti: Betawi Startup Weekend, Parade Ondel-Ondel, Parade Jawara Maen Pukul Betawi, Bazar produk-produk Betawi Pameran Arsitektur Betawi, Youth Innovation Festial, serta Peletakan Batu Pertama Pembangunan Menara Betawi.

Pendirian Menara Betawi sebagai salah satu menara di Apartemen Point8 ini menunjukkan kepedulian David Darmawan terhadap Budaya Betawi. Bangunan yang akan berarsitektur gaya Betawi ini terdiri dari pusat perkantoran dan apartemen hunian. Manara Betawi ini akan merupakan bangunan perkantoran dan apartemen pertama di Indonesia yang bergaya Betawi.

Acara inovasi teknologi yang menjadi andalan dalam Betawi Innovation Fest ini adalah Kompetisi Betawi Startup Weekend yang mengangkat tema Pemberdayaan Sosial, Budaya, Transportasi, dan Ekonomi Betawi. Startup Betawi yang akan dikembangkan ini akan memadukan e-Commerce dan Fintech dan akan bekerjasama dengan banyak UMKM Betawi ini akan mempromosikan  produk-produk dari UMKM tersebut, serta bekerjasama dengan perusahaan manajemen investasi dan sekuritas.

Hasil implementasi dari Startup Weekend dan produk dari perusahaan rintisan akan dipresentasikan dalam Horasis Asia Meeting, di Ho Chi Minh Region, Vietnam, 25-26 November 2018. Horsis Asia Meeting ini merupakan World Economic Forum  for emerging market (New York Times). Horasis sendiri menyediakan platform bagi perusahaan yang sedang dan telah berkembang untuk membawa produknya ke level global.

Selain menggelar kegiatan budaya, dalam ajang”Betawi Innovation Fest” juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Jakarta Tourisindo dengan PT Cakrawala Bumi Sejahtera (PT CBS), dan Betawi B@nkIT, untuk dalam pembangunan Menara Betawi Apartemen di kawasan Daan Mogot Jakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Jeffrey Rantung (Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo), Haryono (Direktur Keuangan PT Cakrawala Bumi Sejahtera (PT CBS), dan David Darmawan (Ketum Betawi B@nkIT).

Dalam sambutannya Dirut PT Jakarta Tourisindo Jeffrey Rantung mengatakan, menara Betawi hendaknya dijadikan komplek yang bisa nembawa nama baik bagi Betawi.

“Seperti dengan menghindarkan dari hal-hal negatif. Karena itu ayo kita kawal agar menjadi kawasan yang amanah, yang bisa memberi nilai tambah bagi anak-anak kita”, ujarnya. Sementara Direktur Keuangan PT Cakrawala Bumi Sejahtera (PT CBS), Haryono mengatakan, Menara Betawi akan dibangun dengan konsep eco green/ ramah lingkungan, sebagai manifestasi dari Betawi yang rahmatan lil alamin.

“Fasilitasnya standar hotel. Tapi kita konsepnya ramah lingkungan. Betawi sebagai simbol identitas di ibukota, juga harus menunjukkan Betawi yang rahmatan lil alamin. Kita harap ini jadi icon tersendiri”, ujarnya.