Mediahavefun.com – Sepuluh tahun sudah Live Action Dragon Ball Revolusion gagal di mata para penggemar Dragon Ball di seluruh dunia. Akhirnya mantan editor Dragon Ball, Kazuhiko Torishima angkat bicara persoalan ini. Dia menggungkapkan alasan mengejutkan, bahwa ada hal yang tidak bisa dilakukan oleh Akira Toriyama selaku pemilih hak cipta Dragon Ball.
Dilansir ANN, lewat jawaban pertayaan yang dilontarkan saat mengisi kuliah di Universitas Bunka Gakuen, Tokyo pada 23 April. Kazuhiko Torishima mengatakan bahwa itu (Dragon Ball Evolution) merupakan kegagalan terbesar dalam adaptasi manga atau anime ke live action. Pada saat itu, Torishima tidak bisa melakukan apa-apa, karena terhalang peraturan yang ada.
Sebagai pemilih hak cipta, Torishima yang saat itu bekerja dan turut menjadi editor Dragon Ball di Shueisha. Tidak bisa mengintervensi begitu saja hasil produksi Dragon Ball Evolution. Dikarenakan sebagai pemegang hak cipta, Torishima diharuskan membayar 5 miliyar yen (sekitar US $ 45 Juta) kepada perusahaan produksi film.
Melalui cuitan akun twitter Ochimusa108 yang dilansir Comic Book, pada saat itu Torishima dan Shueisha tidak memiliki kontrol atas produksi live action Dragon Ball Evolution. Bahkan, Akira Toriyama pemili hak cipta penuh atas Dragon Ball tidak bisa mengomentari apa pun tentang live action ini.
Menggingat untuk bisa menggatur live action sesuai dengan manga atau anime yang sudah keluar duluan. Mereka diharuskan membayar sekitar US $ 45 Juta kepada perusahaan produksi. Tak heran banyak penggemar yang merasa kecewa dengan live action Dragon Ball Evolution yang didistribusikan oleh 20th Century Fox.
Live action Dragon Ball Evolution sendiri sudah di tayangkan pada 10 April 2009 di berbagai bioskop. Live action ini merupakan salah satu film yang diadaptasi dari manga atau anie terkenal Jepang oleh Hollwood. Karena dalam Dragon Ball Evolution yang tidak sesuai dengan manga atau anime aslinya. Membuat live action ini hanya mendapatkan rating 2.6 dari IMDb.
Sumber: Anime News Network | Comic Book